Kamis, 07 April 2011

SIAPA YANG MENGAPUNI TAKALA Paus Berdosa




Surat Kabar Swiss: Paus Pendosa Terbesar

Skandal pelecehan seksual terhadap anak-anak menggoyang Gereja Katolik, bahkan Sabtu kemarin (27/3), Paus Benedict XVI oleh salah satu surat kabar disebut sebagai "Pendosa Besar", surat kabar itu mengatakan penanganan krisis pelecehan seksual oleh Benedict hanya akan memperkuat kekuasaannya.

Sebagaiman banyaknya tuduhan yang menumpuk terkait pelecehan seksual yang dilakukan oleh para pastor dalam skandal yang melanda Amerika Serikat dan Eropa, media menyatakan keterkejutan dan kebingungan mereka dalam komentar dan editorial.

"Bagaimana mungkin orang Katolik melakukan hal semacam itu?" tanya surat kabar Inggris The Independent.

Bagaimana mungkin pastor menerima pengakuan dosa dalam persekutuan "sementara mereka memperkosa anak-anak?" Ini menimbulkan pertanyaan besar. "Apa yang terjadi di dalam jiwa mereka?"

Di Spanyol El Pais, seorang profesor teologi berkata bahwa Gereja Katolik Roma dengan cepat dapat menghubungkan aborsi dengan dosa tetapi mereka "kesulitan melakukan hal yang sama ketika datang kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang yang berdedikasi kepada Tuhan."

Sebuah jajak pendapat di majalah Jerman Stern, ditemukan turunnya keyakinan masyarakat terhadap Gereja, yang turun pada posisi 17 persen dari 29 persen pada bulan Januari, sedangkan kepercayaan terhadap Paus turun hingga 24 persen dari 38 persen pada periode yang sama.

"Paus adalah seorang pendosa terbesar di seluruh Gereja Katolik," kata salah seorang nasional Swiss seperti dikutip di surat kabar Tribune de Geneve.

Tetapi Vatikan - yang oleh York Times melaporkan pada hari Jumat bahwa Benediktus telah gagal untuk bertindak tegas melawan untuk menghentikan seorang pastor yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak pada tahun 1980 an - ia mengatakan, bahwa dirinya tidak akan

Skandal Seks Gereja Katolik: Tangkap dan Adili Paus Benediktus!

LONDON (voa-islam.com) — Terkait maraknya skandal seksual di Gereja Katolik, seorang ilmuwan, penulis dan aktivis anti-agama asal Inggris, Richard Dawkins akan berupaya melakukan penangkapan terhadap Paus Benekdiktus XVI, ketika Paus berkunjung ke Inggris tanggal 16-19 September 2010 mendatang.

Penangkapan dimaksudkan agar Paus bisa menghadapi pertanyaan-pertanyaan mengenai skandal pelecehan anak di gereja Katolik. Ide gila ini dikemukakan hari Ahad (11/4) waktu setempat.

Untuk itu, Dawkins meminta pengacara hak asasi manusia mengkaji apakah tuntutan bisa diajukan terhadap Paus.

Sesuai jadwal, kunjungan paus selama empat hari sejak 16 September 2010 itu akan menjadi lawatan pertama Paus sejak kunjungan pastoral Paus Yohanes Paulus II tahun 1982 dan merupakan kunjungan resmi pertama Paus ke Inggris.

Dawkins dan wartawan Inggris, Christopher Hitchens, menugasi pengacara Geoffrey Robertson dan Mark Stephens untuk menjajaki cara-cara melakukan tindakan hukum terhadap Paus.

… ada tiga pendekatan yang memungkinkan tindakan hukuman terhadap Paus: pengaduan ke Pengadilan Kejahatan Internasional di Belanda, penuntutan pribadi atau umum "atas kejahatan kemanusiaan", atau kasus sipil…

Dalam pernyataan e-mail kepada media, Stephens mengatakan, ada tiga pendekatan yang memungkinkan tindakan hukuman terhadap Paus: pengaduan ke Pengadilan Kejahatan Internasional di Belanda, penuntutan pribadi atau umum "atas kejahatan kemanusiaan", atau kasus sipil.

Mereka akan berargumentasi bahwa Paus tidak memiliki kekebalan diplomatik dari penuntutan selaku kepala negara karena Vatikan memiliki "status pengamat permanen" di PBB, tidak memiliki keanggotaan penuh atau hak suara.

Dawkins, penulis "The God Delusion" dan "The Selfish Gene", mengatakan kepada surat kabar Sunday Times, ia mencurigai kasus pelecehan anak yang dilakukan oleh anggota-anggota gereja telah ditutup-tutupi.

Hitchens, yang menerbitkan sebuah buku tahun 2007 berjudul "God Is Not Great: The Case Against Religion", mengatakan, "Orang ini (Paus) tidak berada di atas atau di luar hukum. Tindakan kelembagaan menutup-nutupi pelecehan anak merupakan kejahatan menurut hukum."

Pengecam menuduh Benediktus lalai menangani kasus-kasus pelecehan dalam peran sebelumnya selaku kardinal di negara asalnya, Jerman, dan di Roma.

Akhir-akhir ini Gereja Katolik di seluruh dunia dihantui wabah pelecehan seksual terhadap anak-anak (pedofilia) yang dilakukan oleh para pastor, uskup dan biarawan di Irlandia, Jerman, Austria, Belanda, Denmark, Swiss, Amerika Serikat, dll.

Meski Vatikan selalu menolak klaim bahwa Paus menutup-nutupi pelecehan yang dilakukan para pastor, akhirnya, Paus Benediktus XVI menulis menerbitkan Surat Pastoral, Jumat (19/3/2010) yang menyesalkan dan mengecam para pastor dan uskup pedofil di Irlandia. Dalam surat sebanyak 18 lembar tersebut, Paus menganggap kasus tersebut sebagai kejahatan yang serius. [taz/rpb, kmp, dbs]

Baca berita terkait:

1. Akhirnya Paus Minta Maaf kepada Korban Pelecehan Seks Pastor di Irlandia
2. Paus Hanya Kirim Surat untuk Atasi Pelecehan Seks Anak di Gereja-Gereja
3. Pelecehan Seks di Gereja Belanda Sudah Terjadi Sangat Lama Sekali
4. Dosa-dosa Seksual Para Pastor di Gereja Katolik Roma
5. Giliran Denmark Akan Bongkar Skandal Seksual Pastor di Gereja Katolik
6. Gereja Katolik Minta Maaf atas Wabah Pelecehan Seksual Pastur terhadap Anak-anak.
7. Dituduh Pedofilia, Dua Uskup Mundur di Irlandia.
8. Soal Skandal Seks Gereja Katolik: Tangkap dan Adili Paus Benediktus!